10 MBps UNTUK EIQA
Posted by Unknown , Saturday, September 8, 2012 1:33 PM
Biasanya, jam dua belas seperti ini lagi banyak-banyaknya
anak-anak sekolah yang lagi pada nongkrong di warnet. Facebook-an, twitter-an.
Kebiasaan yang sangat gak baik buat diterusin. Aku udah berulang-ulang kali
memperingatkan, tapi tetap saja, jawabannya, “Mumpung mas, rumah jauh dari waret.” Yah, mau apa dikata. Tapi
tunggu dulu, hari ini sejak dari pagi sampai siang ini pukul setengah satu,
warnet sepi, hanya diisi oleh beberapa orang yang keliatannya sih anak
kuliahan.
“Permisi mbak, ada komputer yang kosong?” Kata salah seorang
pendatang.
“Sebentar ya.” Kataku kemudian mengklak-klik ini itu.
“Ada mbak, komputer nomor 10, tapi di lantai dua.” Kataku
kemudian menunjukkan jalan.
“Eiqa!” Teriak seorang berambut panjang terurai.
“Eh, ? Ada apa mas?”
“Bisa benerin komputer gak kamu? Komputerku rusak tu? Minggu
depan harus kupakai. Aku mau ngerjain tugasku yang seabrek.”
“Aduh.. gak janji deh Yar,
aku gak gitu paham masalah
gitu-gituan. Mending kamu temui aja Fano tu di dalem. Siapa tahu dia bisa.”
“Ya udah deh, aku masuk ya.”
“Iya. Sana.”
“Mbak! Kok komputer yang saya pakai lemot banget sih, udah
nunggu setengah jam ni.”
“Iya, punyaku juga tu. Gimana sih!!”
Sekonyong-konyong ada banyak cewe-cewe yang komplain ini itu
dan dengan enaknya pergi tanpa membayar billing. Ada apa lagi sih nih???
***
“Qa, dapet berapa penghasilan hari ini?” Pak Tanto
mengotak-atik komputer billing.
“Sedikit Pak, tadi banyak yang komplain, katanya internetnya
gak bagus. Banyak yang gak bayar deh.”
“Ah, kamu ni, kamu kan bisa benerin, barangkali kabelnya
atau switchnya. Saya dah naikin bandwidthnya. Mau, upah kamu saya turunin buat
ganti rugi pemakaian komputernya?!”
“Aduh.. gak Pak.”
***
“Ahh.. bete-bete-bete!!” Aku kesal setiap kali ada orang
yang ngledekin aku di warnet. Pasti mereka selalu bilang, bisa gak sih, jaga
warnet?????
“Eiqaaaaaa!!! Bisa dieem gak sih, ganggu yang pada ngenet
tuh.”
Aku memutuskan untuk pergi keluar, karena perut yang udah
menendang-nendang minta makan sejak kemarin sore.
“Nasi goreng satu porsi Pak, gak pedes.” Kataku duduk
menyeruput fresh tea di atas meja.
“kabur Qa?”
“Gak! Bete!”
“Bete kenapa lagi Qa?”
“Dimarahi Pak Bos. Langganan banyak yang kabur, gara-gara
warnet gak beres. Ya wajar kan, aku gak begitu paham masalah komputer sampe
yang belit-belit.”
Tyar yang sedari tadi ikut aku bentak-bentak hanya menghela
nafas tanpa jawaban yang bisa melegakanku.
“Tips trik mengatur bandwidth. Cara memperbaiki komputer.”
Kucoba baca-baca situs internet yang berisi semua-mua tentang komputer. Lumayan
pusing juga.
“Permisi?”
“Iya Pak. Bisa saya bantu?”
“Saya diminta Pak Tanto untuk memasang modem baru di warnet
ini. Bisa bantu saya.”
“Oh iya bisa. Saya antar Pak.”
Mungkin ini hari keberuntunganku. Aku bisa tanya-tanya
sepuasnya, gratis sama Bapak ini tentang warnet. Home schooling. Ah, warnet
schooling. Hehe..
“Gimana Pak? Ada yang rusak?” tanya Pak Tanto tiba-tiba dari
ruang sebelah, mengejutkanku.
“Iya ini, jadi ada pair yang putus di salah satu kabel yang
tersambung ke switch. Jadi nginstal kabel lagi.”
“Oh, jadi bukan karena IP dan lain sebagainya?”
“Bukan.”
“Tu kan Pak.” Kataku merasa menang.
“Ya, iya.” Katanya mencibir.
Beberapa hari kemudian...
“Qa, besok kamu gantian sama Fray. Dia orang baru.”
“Ya Pak.” Kataku kemudian bersalaman dengannya.
“Kamu tidak lama bekerja di sini.”
“Maksudnya Pak? Saya jadi dipecat?”
“Kamu ikut saya kerja di bagian server warnet.”
“Bener Pak?” Kataku tersenyum senang mendengar perkataan
bosku yang super sadis itu.
“Dan, kamu saya kasih bandwidth khusus karena kamu di
server. 10 MBps.”
“Wah. Terimakasih banyak Pak.”
Pak Tanto mengangguk dengan senyum ramah...
Post a Comment